Monday, September 14, 2009

Wave Analysis 2

http://trend-traders.com

Pola volume ketika menembus support / resistance

Volume selain untuk mengidentifikasikan trend bisa digunakan untuk, mengidentifikasi apakah ketika harga mendekati support/resistance gerakan harganya akan berlanjut, berbalik arah atau justru akan sideways/flat

Contoh sebuah gerakan harga ketika mendekati support/resitance diikuti oleh increasing volume.

Harga Saham INDF sebelumnya sempat membuat extreme high di level 1950 (high 26 Juni 2009), titik tersebut kita anggap sebagai potential resistance.


Gambar 1

Pada gambar 2 terlihat harga kembali bergerak mendekati level 1950 dengan increasing volume. Kemungkinan titik ini dapat ditembus.

Gambar 2 menunjukkan bahwa harga mampu menembus potential resitance.



Gambar 2

Gambar 3 setelah harga mininggalkan resistance volume cenderung decline, maka terjadi koreksi terlebih dahulu sebelum harga melanjutkan kenaikan

Gambar 3

Gambar 3

Ketika harga bergerak mendekati support/resistance diikuti dengan volume yang meningkat (increase) maka hal tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan support/resistance tersebut akan dapat ditembus.

Jika seandainya ketika harga bergerak mendekati support/resistance justru volumenya menurun maka kemungkinan support/resistance tersebut akan gagal ditembus.

Contoh penembusan support/resistance dengan decline volume.

Gambar 4

Gambar 4

Pada harga saham BUMI sebelumnya sempat membuat high di level 2325 (titik ini kita anggap sebagai potential resitance) kemudian koreksi sebelumnya di level 2860 (titik ini kita jadikan potential support) .Pada kenaikan sesudahnya harga kembali mendekati titik 2325dengan decline volume, melihat hal ini kemungkinan harga akan gagal menembus titik 2325.

Selanjutnya harga gagal menembus potential resitance dan harga kembali mengalami koreksi ke area supportnya

Sebelum berlanjut perlu dismpaikan, apakah hal tersebut yang selalu terjadi?

Apa yang saya sampaikan diatas adalah teori logis yang terdapat di buku-buku, logikanya seperti ini, jika harga mendekati resistance diikuti dengan increasing volume maka hal tersebut menunjukkan kondisi ekses supply dan adanya peningkatan minat beli.Ada kalanya pada saat menembus resistance semua kondisi terpenuhi dengan sempurna, baik sebelum dan sesudahnya volome tetap increase, tapi baru naik beberapa persen saja tiba-tiba harga kembali turun dan menembus support sebelumnya.

Masih banyak hal-hal lain yang harus diperhatikan terkait dengan penembusan support/resistance dengan atau tanpa volume tersebut.

Antara lain kondisi volume setelah harga menembus support/resistance tersebut, jika setelah menembus volume tetap increase maka kemungkinan trend harga masih akan tetap berlanjut.Jika dikaitkan dengan wave, kondisi ini merupakan ciri khas wave 3. Pada fase wave 5 harga setelah menembus peak wave 3 justru mengalami decline volume.

Contoh kasus diatas bisa ditemukan pada pola wave, elliot menyebutnya irregular correction.Setelah menembus support barulah harga bergerak naik dan membuat trend besar.

IR

IR

Jika pada wave 5 kita melihat harga tetap naik dan terjadi increasing volume maka,itu bukanlah wave 5 tapi extend wave 3.

Penggunaan volume analysis digabungkan dengan pembacaan wave Analysis akan menghasilkan hasil yang lebih optimal.

Hal ini berlaku juga ketika kita menganalisa harga menggunakan chart pattern, hendaknya ketika harga break dari patternnya diikuti dengan increasing volume, hal ini menunjukkan validitas dari pembentukan chart pattern tersebut. Pembentukan Chart pattern biasanya terjadi dengan volume yang decline

High volume:

High volume merupakan lonjakan volume yang sangat ekstrem, kondisi ini menunjukkan adanya pembelian dan penjualan secara besar-besaran.

Belum ada definisi pasti tentang bentuk High volume, beberapa definisi yang biasa dipakai antara lain:

1. Volume melonjak dua kali lipat dari volume sebelumnya atau

2. Volume melonjak dua kali lipat dari volume rata-rata 20 hari (bisa dilakukan dengan melakukan plotting Moving average pada volume).

Ada 2 jenis high volume

1.Blow off volume biasanya terjadi diujung trend dan mengisyaratkan terjadi reversal atau pembalikan trend.

2.Pada penembusan support/resistance biasanya juga terjadi lonjakan volume yang sangat tinggi, bentuknya dan ciri-cirinya mirip dengan blow off volume, hanya namanya yang berbeda, kondisi ini disebut breakout volume.

Breakout volume mengisyaratkan trend akan berlanjut (continuation).

Keduanya mirip tapi tak sama blow off volume untuk identifikasi reversal trend ,tapi breakout volume untuk continuation trend.

Kondisi yang paling umum terjadi dari high volume biasanya harga akan turun minimal 50% dari kondisi candle ketika terbentuk high volume. Perhatikan gambar dibawah setelah terjadi blow off volume kemudian harga membuat new high, lalu harga turun kembali sampai 50% dari candle dengan high volume baru kemudian naik lagi dan melanjutkan trendnya kembali.Jika pada waktu kenaikan kedua terjadi decline volume maka kemungkinan harga high sebelumnya akan gagal ditembus.(baca kembali tentang penembusan volume di support/resistance).

No comments:

Post a Comment